Kamis, 14 Juli 2011

2.3.1 Bagan Terstruktur

2.3.1 Bagan Terstruktur

Bagan terstruktur (structured chart) mirip dengan bagan berjenjang (hierarchy chart), yaitu juga dapat digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan organisasi dari sistem informasi secara berjenjang dalam bentuk modul dan sub modul. Bagan terstruktur dapat memberikan penjelasan yang lengkap dari sistem dipandang dari elemen data, elemen kontrol, modul dan hubungan antar modulnya.

Simbol-simbol dasar yang digunakan adalah sebagai berikut:

Module

Menunjukkan suatu modul.

Connection

Digunakan untuk menghubungkan suatu modul dengan modul yang lainnya.

Loop

Menunjukkan suatu perulangan di dalam modul.

Decision

Menunjukkan suatu penyeleksian kondisi di dalam modul.

Couple

Menunjukkan suatu elemen data atau elemen kontrol yang dikirimkan dari satu modul ke modul yang lainnya. Panah dengan lingkaran kosong menunjukkan data yang dikirimkan dan panah yang dengan lingkaran diblok menunjukkan elemen kontrol yang dikirimkan.

2.4 Metode Pengembangan Sistem

Beberapa Beberapa ahli membagi proses-proses pengembangan sistem ke dalam sejumlah urutan yang berbeda-beda. Tetapi semuanya akan mengacu pada proses-proses standar berikut:

a. Analisis

b. Desain

c. Implementasi

d. Pemeliharaan

Pada perkembangannya, proses-proses standar tadi dituangkan dalam satu metode yang dikenal dengan nama System Development Life Cycle (SDLC) yang merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan usaha analisis dan desain. SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

1. Identifikasi dan seleksi proyek

2. Inisiasi dan perencanaan proyek

3. Analisis

4. Desain

a. Desain Logikal

b. Desain fisikal

5. Implementasi

6. Pemeliharan

2.5 Perancangan Terstruktur

Perancangan terstruktur adalah suatu teknik untuk merancang perangkat lunak atau program. Tujuan perancangan terstruktur adalah memberikan suatu prosedur yang dapat digunakan oleh pengembang sistem untuk membuat suatu keputusan secara sistematis.

Produk yang dihasilkan dari perancangan terstruktur pada dasarnya sama dengan yang dihasilkan pada analisa terstruktur, hanya di tambah dengan:

2.3 Analisa Terstruktur

Analisa sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai landasan konseptual. Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien. Analisa sistem merupakan salah satu tahapan yang utama dalam proses pengembangan sistem. Tahap analisa sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan ditahap selanjutnya.

Ada yang mendefinisikan Sistem Analis sebagai :

a). Seorang yang menggunakan pengetahuan aplikasi computer yang dimiliki untuk memecahkan masalah-masalah bisnis, dibawah petunjuk Manajer Sitem.

b). Seorang yang bertanggung jawab menterjemahkan kebutuhan-kebutuhan si pemakai system (user) kedalam spesifikasi teknik yang diperlukan oleh programmer dan diawasi oleh manajemen.




Fungsi Analis Sistem

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah dari user
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan user
  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah
  4. Merencanakan dan menerpkan rancangan sistemnya sesuai dengan permintaan user

2.2.3 Karakteristik Informasi

Setiap informasi, memiliki beberapa karakteristik yang menunjukkan sifat dari informasi itu sendiri. Karakteristik-karakteristik informasi tersebut antara lain adalah:

    1. Benar atau salah

Karakteristik tersebut berhubungan dengan sesuatu yang realitas atau tidak dari sebuah informasi.

    1. Baru

Sebuah informasi dapat berarti sama sekali baru bagi penerimanya

    1. Tambahan

Sebuah informasi dapat memperbaharui atau memberikan nilai tambah pada informasi yang telah ada.

    1. Korektif

Sebuah informasi dapat menjadi bahan koreksi bagi informasi sebelumnya, salah atau palsu.

    1. Penegas

Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada, hal ini masih berguna karena dapat meningkatkan persepsi penerima atas kebenaran informasi tersebut

2.2.4 Komponen Sistem Informasi

Adapun komponen-komponen sistem informasi yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu:

a. Blok masukan (input block), sistem informasi meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan.

b. Blok model (model block), terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang berfungsi memanipulasi data untuk keluaran tertentu.

c. Blok keluaran (output block), berupa data-data keluaran seperti dokumen output dan informasi yang berkualitas.

d. Blok teknologi (technology block), menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

Blok basis data (database block), merupakan kumpulan data yang berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

2.2.2. Pengertian Sistem Informasi

Definisi atau Pengertian Sistem Informasi Secara umum merupakan kegiatan atau aktifitas yang melibatkan serangkaian proses, berisi informasi-informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan. Pengertian Sistem Informasi menurut Robert dalam Jogiyanto (2000) adalah ”informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi[1]

Sistem informasi adalah suatu system buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang di buat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola [2]data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai. GELINAS,PRAM, DAN WIGGINS(1990).[3]

Sistem Informasi pada dasarnya terbentuk melalui suatu kelompok kegiatan operasi yang tetap, yaitu:

1. Mengumpulkan Data

2. Mengelompokkan data

3. Menghitung

4. Menganalisa

5. Menyajikan laporan.

Output

Processing

Input

Masukkan Proses Keluaran

DATA

Secara lebih umum lagi dapat dinyatakan bahwa apabila suatu komputer sudah berisi progam, maka ia baru akan dapat memberikan keluaran, konsep masukan dan keluaran ini merupakan suatu prinsip kerja dasar yang selalu perlu diingat dalam menyusun suatu sistem informasi.










Kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a) Hardware dan Sofware yang berfungsi sebagai mesin.

b) Data merupakan jembatan penghantar antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.

People dan Procedures yang merupakan manusia dan tata cara menggunakan mesin


[1] Robert, Analisi Perancangan Sistem Informasi Untu Keunggulan Bersaing Perusahaan & Oragnisasi Modern, Andi Yogyakarta, 2007 hal 8

[2] Buku Analisa dan system terjemahan Thamir Abdul Hafedh Al-Hamdany, Bandung 2003 hal-26